Tas Pappas: Tes Weed Bisa Merusak Skateboarding Olimpiade

How Tas Pappas Landed the 900 - All This Mayhem

How Tas Pappas Landed the 900 - All This Mayhem
Anonim

Ikon skateboard Australia, Tas Pappas khawatir bahwa olahraga itu mungkin tidak tepat untuk Olimpiade. Skateboarding adalah salah satu dari lima olahraga baru yang ditetapkan untuk dimasukkan dalam pertandingan Tokyo 2020, tetapi pengujian narkoba dapat menghambat para boarder profesional yang merokok sebelum momen besar mereka.

"Saya bertanya-tanya bagaimana ini akan bekerja sejauh pengujian obat yang bersangkutan, karena beberapa orang berseluncur sangat baik pada gulma dan jika mereka harus berhenti merokok untuk satu kompetisi Olimpiade itu mungkin benar-benar mempengaruhi kinerja mereka," katanya. mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC) dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Senin.

Putusnya hubungan antara budaya ganja dan Olimpiade juga menjadi masalah di snowboarding, di mana medali emas pertama yang diberikan pada pertandingan musim dingin 1998 diambil setelah Kanada Ross Rebagliati dinyatakan positif menggunakan THC. Rebagliati mendapatkan kembali medali di banding, dan masih menyatakan bahwa ia hanya dites positif melalui perokok pasif.

WADA pada tahun 2013 meningkatkan ambang batas untuk pengujian positif dari 15 nanogram per mililiter menjadi 150 nanogram per mililiter, jumlah yang ditujukan untuk menangkap atlet yang merokok selama kompetisi. Rebagliati gagal dengan menguji 17,8 nanogram per mililiter. Meskipun ambang batas yang lebih tinggi akan membantu menghindari positif palsu melalui asap rokok, itu mungkin terbukti menjadi masalah jika pesaing skateboard merokok menjelang kinerja besar.

Berbeda dengan Olimpiade, X Games (di mana pemain skateboard secara tradisional bersaing) tidak menguji coba para pesaing. Badan Anti-Doping Dunia (WADA) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengkritik sikap X Games terhadap pengujian narkoba. "Ini mengirimkan pesan yang salah kepada para atlet pada waktu yang rapuh untuk olahraga bersih di seluruh dunia," kata Direktur Jenderal WADA David Howman pada bulan Februari.

Tetapi pengujian narkoba secara keseluruhan tidak benar-benar memiliki catatan terbaik. Pada bulan Juni, John Oliver menjalankan episode khusus Malam Terakhir Minggu Ini di mana ia menjelaskan tingkat doping dalam olahraga. Episode ini menampilkan komentar dari mantan kepala WADA Dick Pound, di mana ia mengklaim bahwa tes narkoba tidak bekerja sesuai desain. Itu karena insentif untuk menindak tidak ada di antara negara-negara yang bersaing, menjadikan upaya anti-narkoba kurang efektif.