Penelitian Baru Menyarankan Remaja Antisosial Memiliki Perkembangan Otak yang Berbeda

Benarkah Otak Manusia Hanya Terpakai 10% ?

Benarkah Otak Manusia Hanya Terpakai 10% ?
Anonim

Ini bukan hanya perilaku buruk - remaja antisosial memiliki struktur otak yang berbeda dari remaja sosial.

Studi baru dari Universitas Cambridge dan Universitas Southhampton ini diterbitkan hari ini di Jurnal Psikologi dan Psikiatri Anak. Kedua tim peneliti secara independen mempelajari populasi yang terpisah dari remaja laki-laki dengan gangguan perilaku yang berusia antara 13-21 tahun. Para peneliti menemukan perbedaan struktur otak antara remaja dengan gangguan perilaku dan remaja rata-rata.

Secara total, tim melihat otak 95 remaja pria dengan gangguan perilaku, gangguan perilaku dengan perilaku agresif atau destruktif yang persisten. Para peneliti membandingkan MRI otak remaja antisosial ini dengan MRI dari 57 remaja rata-rata. Mereka mencari perbedaan tingkat perkembangan struktur otak, dengan asumsi bahwa daerah yang berkembang pada tingkat yang sama akan memiliki pola ketebalan yang sama.

Dalam MRI, mereka menemukan perbedaan dalam ketebalan wilayah luar otak, yang disebut korteks. Dibandingkan dengan remaja rata-rata, mereka menemukan bahwa remaja yang mengalami kelainan perilaku saat anak-anak memiliki korteks yang memiliki ketebalan yang lebih mirip, dan remaja yang mengalami kelainan perilaku pada masa remaja memiliki korteks yang memiliki ketebalan yang lebih bervariasi. Ini menunjukkan bahwa laju perkembangan berbeda pada remaja dengan gangguan perilaku.

Jadi apa artinya ini? Peneliti tidak yakin. Tapi Graeme Fairchild, seorang psikolog dari University of Southampton mengatakan bahwa temuan mereka menunjukkan bahwa diagnosis yang disebut gangguan perilaku adalah masalah kejiwaan sejati, dan bukan hanya pemberontakan remaja yang berlebihan.